JellyPages.com

Senin, 27 April 2015

Perubahan APBN ke arah yang Lebih Baik




Topik    : 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBN
 
Dalam proses pembangunan sebuah negara tentu di dalamnya banyak perencanaan – perencanaan yang dilakukan agar sebuah proses tersebut dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa yang dicita – citakan bersama. Dalam keuangan negara misalnya, tentu sangat diperlukan perencanaan – perencanaan matang bagaimana mengelola dan mengalokasikan keuangan negara ke sektor yang bermanfaat. Rencana keuangan tersebut bisa dikatakan sebagai APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yaitu rencana keuangan tahunan yang dibuat lalu disahkan oleh DPR, APBN tersebut berisi rencana menyeluruh tentang semua penerimaan dan pengeluaran uang negara selama satu tahun. Dalam pelaksanaan rencana APBN tentu dilandaskan hukum – hukum yang berlaku. APBN ini memiliki peran untuk membiayai segala kegiatan pembangunan negara dan pemerintahan, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian, dan sebagainya. APBN juga mengalami pengesahan serta perubahan sampai dicapainya kesepakatan bersama. Dalam pengesahan APBN perubahan menteri keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan asumsi dasar ekonomi serta besaran target pendapatan negara yang telah ditetapkan diharapkan menyiratkan optimise bagi semua pihak, serta usaha yang sungguh – sungguh diperlukan dalam mengawal asumsi dan target pendapatan negara. Pada tahun 2014 yang menjadi fokus perhatian APBN:
1.    Desain defisit anggaran
2.    Kondisi perekonomian
3.    Masalah pengangguran dan kemiskinan
4.    Masalah sektor perbankan
5.    Masalah daya saing dan inovasi
Pemfokusan tersebut tentunya dalam kurun waktu satu tahun mengalami perubahan, hingga sekarang APBN tahun 2015 yang telah disahkan dan menjadi tanggunga jawab baru untuk presiden yang baru. Penting sekali keterlibatan seluruh aspek masyarakat agar mencapai perubahan yang baik ke depannya. Dikutip dari situs bbc.co.uk “Dalam APBN 2015, ditargetkan defisit anggaran 2,21% dari PDB, yang menyebabkan terbatasnya ruang fiskal bagi presiden terpilih untuk merealisasikan program unggulannya, seperti kartu Indonesia sehat dan pintar.” Namun, pengamat Ekonomi mengatakan masih ada peluang bagi pemerintahan presiden terpilih untuk menjalankan program-programnya jika memanfaatkan peluang penerimaan pendapatan negara dan efesiensi anggaran. Tentunya pernyataan tersebut menjelaskan bahwa tanggung jawab yang diemban oleh pemerintahan yang baru cukup besar.
          Perubahan – perubahan yang terjadi setiap tahunnya terhadap APBN diharapkan dapat membawa perekonomian negara menjadi lebih baik dan terjaga kestabilannya, sehingga kesejahteraan masyarakatnya pun meningkat.


Referensi:
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/09/140929_apbn2015

http://seknasfitra.org/lima-fokus-perhatian-apbn-2014/

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.

Senin, 20 April 2015

Peningkatan Investasi dan Penanaman Modal Asing kearah yang Lebih Baik




Topik    : 7. Investasi dan Penanaman Modal
  
Dalam suatu negara, kegiatan investasi dan penanaman modal menjadi salah satu faktor serta cara untuk melengkapi sektor – sektor perekonomian negara. Investasi ini merupakan suatu kegiatan dalam ekonomi dimana melibatkan uang dan segala bentuk aktiva yang mana diakumulasi dengan harapan dapat memberikan keuntungan. Penanaman modal asing di Indonesia yang terus tumbuh menimbulkan dampak positif yaitu daya saing global yang mengalami peningkatan, tentu hal ini membuat pemerintah turut senang sehingga lahan untuk penanaman modal asing semakin terbuka lebar, namun tetap memperhatikan aturan – aturan dan batasan – batasan yang berlaku sesuai Undang – Undang. Sektor yang sudah banyak diincar oleh perusahaa asing yaitu sektor industri makanan minuman, namun walu sedang diminati tidak menutup kemungkinan bahwa industri makanan dan minuman akan mengalami persaingan yang cukup ketat dengan negara lain dan produk lokal (dalam negeri). Dalam berbagai survei, Indonesia mendapatkan peringkat yang cukup baik dalam hal tujuan investasi, karena itu investor asing semakin gencar untuk bisa menanamkan modalnya di negeri ini. Seperti dikutip dari situs berita tempo.co yang mengatakan “Dalam kunjungan kenegaraan beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Shinzo Abe menyepakati pelaksanaan General Review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Tujuan utama pelaksanaan General Review IJEPA ini adalah untuk meningkatkan dan memperluas hubungan perdagangan dan investasi kedua negara berlandaskan prinsip utama saling menguntungkan dan saling berkeseimbangan.” Menteri Perdagangan Rachmat Gobel juga mengatakan bahwa “Setidaknya empat perusahaan berkomitmen menambah investasi, mereka menambah investasi untuk meningkatkan ekspor mesin dan komponen serta penguatan kapasitas di Indonesia untuk periode 2015-2017.” Dari berita tersebut bisa dilihat bahwa investasi mengalami peningkatan yang cukup baik, banyak negara asing yang ingin menanamkan modalnya. Hal tersebut tentunya membawa kabar baik bagi perekonomian Indonesia. 

Investasi

Sektor Industri Minuman

Namun tidak semua negara berkeinginan untuk menanamkan modalnya di Indonesia, misalnya saja Cina, memang banyak rencana – rencana investasi yang dilakukan namun tidak semuanya terealisasi, hanya sebagian kecil saja yang dapat direalisasikan. Hal itu membuat kita bertanya – Tanya, kenapa? Tentunya ada alasan – alasan yang menyebabkan hal itu terjadi menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) seperti, investor yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai Indonesia, lalu investor tidak menemukan mitra yang tepat serta proses birokrasi atau perizinan di Indonesia yang yang rumit. Beberapa alasan itulah yang menjadikan Cina mungkin enggan untuk berinvestasi di negeri ini.
Meski tidak semua rencana – rencana investasi tersebut terealisasi, namun tentunya ada sebagian negara yang menanamkan modalnya di Indonesia dan merasa puas dan bahkan berencana untuk menambah investasinya. Penambahan investasi tersebut tentunya dengan memperhatikan bagaimana pertumbuhan perekonomian Indonesia yang positif kedepannya. Peluang penambahan investasi tersebut tentunya tidak akan disia-siakan demi kemajuan ekonomi negara.
Oleh karena itu, dengan meningkatnya investasi dan penanaman modal di Indonesia tentunya sebagai warga negara dan pemerintah bersama – sama menjalankan kebijakan – kebijakan serta aturan – aturan yang berlaku dengan sebaik – baiknya agar kedepannya minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia semakin meningkat dan membawa Indonesia menjadi negara yang perkeonomiannya meningkat kea rah yang lebih baik lagi.



Referensi:
http://www.tempo.co/read/news/2015/04/02/090654910/Empat-Korporasi-Jepang-Tambah-Investasi

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.

Minggu, 12 April 2015

Bagaimana Hubungan Inflasi dengan Pengangguran dan Kesempatan Kerja?


Topik    : 6. Masalah Perekonomian Indonesia

Meningkat atau menurunnya tingkat inflasi tentunya memberikan dampak bagi perekonomian di suatu negara, dan inflasi ini sendiri juga dapat mempengaruhi tingkat pengangguran dan kesempatan kerja. Bagaimana inflasi mempengaruhi tingkat pengangguran dan juga kesempatan kerja dalam suatu negara? Dalam hal ini pengangguran juga sudah menjadi permasalahan ekonomi yang belum tuntas teratasi. Jika dilihat, apabila tingkat pengangguran tinggi dapat dipastikan kalau kesempatan kerja yang ada volumenya rendah, tidak seimbang dengan banyaknya angkatan kerja yang ada. Dampak dari inflasi jangka pendek menunjukkan adanya pertumbuhan di dalam perekonomian, namun jika inflasi berlangsung dalam jangka panjang dan berada dalam tingkat yang tinggi dapat berdampak buruk. Jika tingkat inflasi yang tinggi tersebut terus berlanjut dapat menyebabkan meningkatnya harga barang lokal dibanding harga barang impor sehingga dengan begitu masyarakat cenderung membeli barang impor dan itu akan berdampak pada permintaan produksi barang lokal yang menurun sehingga harus dikurangi produksinya, karena itu pekerja juga mau tidak mau harus dikurangi karena produksi yang dilakukan tidak dalam volume banyak seperti biasanya, dan itu menyebabkan terjadinya pengangguran. Dengan begitu, terlihat sekali kalau inflasi dapat memberikan dampak yang buruk karena menyebabkan pengangguran dan menurunnya kesempatan kerja.
Dalam sebuah situs berita metrotvnews.com "Di April, kita lihat dihasil survei BI pada minggu pertama, itu terlihat inflasi akan berada pada kisaran 0,35 persen hingga 0,45 persen." Menurut Gubernur BI - Agus DW Martowardojo, prediksi pada April tersebut dipengaruhi faktor administered price (harga yang diatur pemerintah). Dapat dilihat kalau inflasi sangat tidak menentu dan selalu berubah – ubah, bisa meningkat bisa juga menurun. Para ekonom juga berpendapat bahwa tingkat inflasi yang terlalu tinggi merupakan awal dari memburuknya perekonomian negara. Dampak yang lebih jauhnya adalah meningkatnya pengangguran.
Hubungan inflasi dengan pengangguran dan kesempatan kerja dapat dijelaskan menggunakan kurva Phillips. Penggunaan kurva ini untuk menunjukkan hubungan antara inflasi dan pengangguran.
Diharapkan, inflasi dapat tetap dalam keadaan stabil dan tidak terus – menerus mengalami peningkatan agar pengangguran dapat dikurangi dengan melaksanakn kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah yaitu kebijakan moneter dan fiskal secara baik.


Referensi:
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/04/10/384300/bi-perkirakan-inflasi-april-0-35-0-45


Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.

Minggu, 05 April 2015

Bagaimana Jalannya Kebijakan Moneter dalam Perekonomian Negara?



Topik    : 5. Kebijaksanaan Pemerintah
                          
Monetary Policy
 



Setiap negara mempunyai kebijakan – kebijakan sendiri dimana kebijakan tersebut dilaksanakan untuk mengembangkan perekonomian negaranya, dan bagaimanakah kebijakan moneter yang diterapkan di Indonesia? Kebijakan – kebijakan di suatu negara tentunya memiliki tujuan untuk memajukan perekonomian serta mewujudkan apa yang menjadi cita – cita dan tujuan ekonomi negaranya. Untuk mewujudkan itu semua tentu pemerintah harus menciptakan strategi – strategi serta memunculkan alternatif – alternatif yang dapat membangkitkan perekonomian negara. Kebijakan yang dilakukan di Indonesia adalah kebijakan moneter dan fiskal, disini hanya akan dijelaskan mengenai kebijakan moneter, bagaimana jalannya kebijakan tersebut di Indonesia. Kebijakan moneter di Indonesia sendiri dilakukan oleh Bank Indonesia. BI memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam menjalankan kebijakan ini BI mempunyai kewenangan dalam penetapan uang yang beredar dengan tujuan untuk menjaga kestabilan nilai uang dan mencegah inflasi. Kebijakan itu terus diperbaharui seperti dikutip dari situs berita antaranews.com yang menjelaskan bahwa “Kebijakan moneter bias ketat masih diperlukan sepanjang 2015, karena upaya menjaga stabilitas perekonomian masih dibayangi berbagai tekanan ekonomi global, dan ancaman laju inflasi dari domestik” serta pernyataan dari Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo yang mengatakan "Lupakan pertumbuhan jika tanpa stabilitas, maka kecenderungan kami, kebijakan moneter bias ketat masih akan dijaga". Menurutnya respon kebijakan untuk mengantisipasi tekanan ekonomi global dan juga domestik dapat dilakukan dengan bauran kebijakan moneter dan fiskal, kebijakan moneter dan makro ekonomi, serta kebijakan moneter dengan keadaan struktural perekonomian. Dengan berbagai cara ditempuh untuk menjaga kestabilan perkonomian.

Pengetatan dalam kebijakan moneter tersebut dilakukan untuk memperkecil defisit transaksi berjalan dan menguatkan nilai tukar rupiah, karena dengan mengecilnya defisit transaksi berjalan maka nilai tukar rupiah dapat mengalami penguatan dan terjaga kestabilannya.

Dengan segala upaya yang telah diterapkan oleh pemerintah, diharapkan ke depannya inflasi dapat dicegah dan nilai tukar rupiah tidak melemah dan dapat terus stabil agar perekonomian Indonesia berjalan ke arah yang lebih baik agar masyarakat di Indonesia mendapatkan kesejahteraannya.





Referensi:        

http://www.antaranews.com/berita/475681/bi--kebijakan-moneter-bias-ketat-masih-diperlukan


Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.