Topik : Perekonomian Hijau Indonesia
Indonesia sebagai negara
berkembang yang memiliki banyak keanekaragaman budaya, suku, serta adat, tidak
hanya itu Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan
bervariasi. Bisa dikatakan bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya alam
yang sesungguhnya bila diolah dan dimanfaatkan sebaik – baiknya maka perlahan –
lahan dapat menjadikan Indonesia menjadi negara maju yang kita harapkan, hoping
someday! Keanekaragaman hayati tersebut diantaranya hutan – hutan di Indonesia
yang banyak dan berpotensi. Banyaknya hutan yang memiliki tumbuhan yang sangat
beragam membuat negara lain menyebut hutan kita sebagai paru – paru dunia,
tentu itu menjadi sebuah kebanggan yang harus diapresiasi dengan kita terus
menjaga dan melestarikan hutan – hutan tersebut, karena itu tidak hanya
bermanfaat untuk negara kita sendiri melainkan negaa lain juga ikut merasakan
manfaatnya. Namun faktanya kita belum mampu menjaga hutan – hutan tersebut
dengan baik, karena mindset masyarakat yang masih berpikir pada keuntungan yang
didapatkan dengan mengalihfungsikan hutan menjadi perkebunan, lahan tambang,
serta pabrik – pabrik industri yang mana membuat hutan tersebut ditebang
sembarangan, serta dilakukan pembakaran hutan, sehingga semakin lama hutan kita
semakin berkurang. Bahkan negara lain bersedia membayar agar kita sebagai
rakyat Indonesia menjaga dan melestarikan “paru – paru dunia” kita, dengan kata
lain negara lain bersedia membayar oksigen – oksigen yang dikeluarkan hutan
Indonesia untuk dirasakan manfaatnya bersama. Dengan begitu pemerintah berupaya
dengan menerapkan perekonomian hijau dengan maksud memperbaiki serta mengurangi
kerusakan – kerusakan alam yang terjadi di lingkungan. Perekonomian hijau ini
juga dapat dipandang sebagai perekonomian baru yang mana dapat memberikan
manfaat seperti, mendorong peningkatan pendapatan dan lapangan pekerjaan, serta
dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Perekonomian hijau disini memiliki
maksud yaitu, kegiatan ekonomi serta pemanfaatan sumber daya alam yang dapat
dilakukan selama itu tidak merusak lingkungan. Menteri kehutanan periode
sebelumnya MS Ka’ban menurutnya, rasanya tidak adil negara maju sebagai
produsen emisi dan rumah kaca tidak ikut berkontribusi dalam pelestarian hutan –
hutan di Indonesia yang disebut sebagai “paru – paru dunia” ini, jadi memang
sewajarnya Indonesia diberikan kompensasi atau bayaran untuk menjaga hutan –
hutan yang ada.
Perekonomian Hijau |
Dikutip dari situs berita
viva.co.id yang mengatakan bahwa terdapat tantangan bagi perekonomian hijau di Indonesia,
Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, memaparkan, tantangan
tersebut antara lain, masih banyaknya industri yang menggunakan teknologi tua.
Kemampuan industri dalam mengembangkan teknologinya juga masih terbatas. Tantangan
lain seperti kualitas SDM yang masih rendah serta kurangnya insentif pemerintah
juga masih menjadi kendala. Sehingga penerapan ekonomi hijau belum bisa
diimplementasikan secara maksimal.
Dengan adanya tantangan di dalam
menerapkan perekonomian hijau di Indonesia tentu menjadi kendala namun jika
pemerintah serta masyarakat dapat bersama–sama mengevaluasi dan berupaya
melewati tantangan tersebut, pasti ekonomi hijau dapat terlaksana dengan baik
dan terimplementasi secara maksimal.
Untuk itu, sebagai upaya yang
dilakukan pemerintah diharapkan melakukan kebijakan – kebijakan untuk
memecahkan tantangan tersebut agar tidak menjadi kendala yang berarti.
Referensi:
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/618907-tantangan-dan-peluang-ekonomi-hijau-di-indonesia
http://www.hobgreeneconomy.org/id/gambaran-dan-pemodelan-ekonomi-hijau
Pasaribu,
Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma, Kenari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar