JellyPages.com

Minggu, 08 Maret 2015

Sudah efektifkah sistem ekonomi campuran sebagai sistem perekonomian di Indonesia?


Topik    : 1. Sistem Perekonomian Indonesia

            Tentunya sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah terus mencari – cari dan berusaha menentukan sistem perekonomian bentuk seperti apa yang sesuai dengan karakter dan budaya di Indonesia. Dan pada awal itu juga tokoh – tokoh negara telah merumuskan sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia.
            Pembentukan sistem perekonomian tersebut dengan mencari sistem yang terbaik menurut sudut pandang pemerintah sangatlah berguna untuk mengalokasikan sumber – sumber daya alam dan kekayaan yang Indonesia miliki agar terkelola secara baik dan sewajar – wajarnya. Namun apakah menurut sudut pandang masyarakat, sistem perekonomian yang telah ada ini sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya? Tentu ini menjadi pertanyaan dan sebuah kewajiban pemerintah untuk mengevaluasi apa yang telah diterapkan.
            Pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi tengah melakukan kontribusi dengan mendirikan perusahaan yang bergerak dalam kegiatan produksi, dengan harapan perusahaan ini dapat menambah kefektifan dalam sistem ekonomi di Indonesia serta dapat memenuhi hajat hidup orang banyak.
            Pemerintah sebagai pengatur kegiatan ekonomi juga turut menetapkan kebijakan – kebijakan yang diperlukan dalam mengawasi jalannya kegiatan ekonomi di Indonesia.
            Berbicara fakta, sesungguhnya sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran, dimana sistem ekonomi ini berlandaskan pada UUD 1945 pasal 33 yang mana terdapat pihak swasta serta pemilikan negara yang mendampingi di dalamnya. Serta sistem ekonomi ini berdasarkan pada asas kekeluargaan. Untuk itu menjadi pertanyaan apakah sistem ini sudah efektif atau belum dalam mengelola segala bentuk kegiatan ekonomi di Indonesia dan juga memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat.
            Dikutip dari sebuah situs berita, yang memberitakan bahwa pada tahun 2013 merupakan tahun ambruknya ekonomi Indonesia. Terdapat dua fakta penting yang menunjukkan ambruknya ekonomi di negara ini yaitu tingginya utang luar negeri swasta dan pemerintah, tingginya beban utang serta cicilan utang pokok pemerintah dan swasta. Hal itu disampaikan oleh peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng. Beliau mengatakan "Menurut data Bank Indonesia (BI), posisi utang luar negeri pemerintah dan swasta sampai akhir tahun 2012 adalah sebesar US $ 251,200 juta atau sekitar Rp. 2.400 trilun. Sementara bunga utang dan cicilan utang polok yang harus ditanggung oleh pemerintah dan swasta dalam periode yang sama mencapai US $ 169,118 juta atau sekitar Rp. 1.620 trilun lebih."
            Fakta diatas seperti membuktikan bahwa sistem perekonomian di Indonesia tidak selamanya berjalan dengan baik atau bahkan sepenuhnya belum berjalan dengan baik. Keefektifan sistem perekonomian tersebut belum terbukti secara jelas. Dan bahkan fakta tersebut dapat menjadi kutukan terhadap perekonomian Indonesia. Tidak seperti Hongkong, Singapura, dan lainnya yang menerapkan sistem ekonomi yang mana liberalnya lebih dominan. Hal tersebut belum bisa dilakukan Indonesia karena tidak sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia yang menjunjung asas kekeluargaan dan mengurangi kesenjangan sosial, karena sistem liberal bisa jadi meningkatkan kesenjangan sosial antar masyarakat.
            Untuk itu, agar kesenjangan sosial dapat dikurangi atau dihilangkan maka perlu adanya campur tangan pemerintah sehingga membuat sistem perekonomian di Indonesia lebih sesuai dengan sistem ekonomi campuran. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan terus melakukan evaluasi – evaluasi atas penerapan sistem ekonomi di Indonesia saat ini yang dapat membangun agar ke depannya perekonomian Indonesia dapat lebih baik lagi dan jauh dari kondisi krisis.


Referensi :
http://www.aktual.co/ekonomibisnis/094748dua-fakta-penting-ekonomi-indonesia-ambruk-di-2013-

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar