Topik : 1. Sistem Perekonomian Indonesia
Tentunya
sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah terus mencari –
cari dan berusaha menentukan sistem perekonomian bentuk seperti apa yang sesuai
dengan karakter dan budaya di Indonesia. Dan pada awal itu juga tokoh – tokoh
negara telah merumuskan sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia.
Pembentukan
sistem perekonomian tersebut dengan mencari sistem yang terbaik menurut sudut
pandang pemerintah sangatlah berguna untuk mengalokasikan sumber – sumber daya
alam dan kekayaan yang Indonesia miliki agar terkelola secara baik dan sewajar
– wajarnya. Namun apakah menurut sudut pandang masyarakat, sistem perekonomian
yang telah ada ini sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya? Tentu ini menjadi
pertanyaan dan sebuah kewajiban pemerintah untuk mengevaluasi apa yang telah
diterapkan.
Pemerintah
sebagai pelaku kegiatan ekonomi tengah melakukan kontribusi dengan mendirikan
perusahaan yang bergerak dalam kegiatan produksi, dengan harapan perusahaan ini
dapat menambah kefektifan dalam sistem ekonomi di Indonesia serta dapat
memenuhi hajat hidup orang banyak.
Pemerintah
sebagai pengatur kegiatan ekonomi juga turut menetapkan kebijakan – kebijakan
yang diperlukan dalam mengawasi jalannya kegiatan ekonomi di Indonesia.
Berbicara
fakta, sesungguhnya sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia adalah sistem
ekonomi campuran, dimana sistem ekonomi ini berlandaskan pada UUD 1945 pasal 33
yang mana terdapat pihak swasta serta pemilikan negara yang mendampingi di
dalamnya. Serta sistem ekonomi ini berdasarkan pada asas kekeluargaan. Untuk
itu menjadi pertanyaan apakah sistem ini sudah efektif atau belum dalam
mengelola segala bentuk kegiatan ekonomi di Indonesia dan juga memberikan
manfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Dikutip
dari sebuah situs berita, yang memberitakan bahwa pada tahun 2013 merupakan
tahun ambruknya ekonomi Indonesia. Terdapat dua fakta penting yang menunjukkan
ambruknya ekonomi di negara ini yaitu tingginya utang luar negeri swasta dan
pemerintah, tingginya beban utang serta cicilan utang pokok pemerintah dan
swasta. Hal itu disampaikan oleh peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik
Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng. Beliau mengatakan "Menurut data Bank
Indonesia (BI), posisi utang luar negeri pemerintah dan swasta sampai akhir
tahun 2012 adalah sebesar US $ 251,200 juta atau sekitar Rp. 2.400 trilun.
Sementara bunga utang dan cicilan utang polok yang harus ditanggung oleh
pemerintah dan swasta dalam periode yang sama mencapai US $ 169,118 juta atau
sekitar Rp. 1.620 trilun lebih."
Fakta
diatas seperti membuktikan bahwa sistem perekonomian di Indonesia tidak
selamanya berjalan dengan baik atau bahkan sepenuhnya belum berjalan dengan
baik. Keefektifan sistem perekonomian tersebut belum terbukti secara jelas. Dan
bahkan fakta tersebut dapat menjadi kutukan terhadap perekonomian Indonesia. Tidak
seperti Hongkong, Singapura, dan lainnya yang menerapkan sistem ekonomi yang
mana liberalnya lebih dominan. Hal tersebut belum bisa dilakukan Indonesia
karena tidak sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia yang menjunjung asas
kekeluargaan dan mengurangi kesenjangan sosial, karena sistem liberal bisa jadi
meningkatkan kesenjangan sosial antar masyarakat.
Untuk
itu, agar kesenjangan sosial dapat dikurangi atau dihilangkan maka perlu adanya
campur tangan pemerintah sehingga membuat sistem perekonomian di Indonesia
lebih sesuai dengan sistem ekonomi campuran. Solusi yang dapat dilakukan adalah
dengan terus melakukan evaluasi – evaluasi atas penerapan sistem ekonomi di
Indonesia saat ini yang dapat membangun agar ke depannya perekonomian Indonesia
dapat lebih baik lagi dan jauh dari kondisi krisis.
Referensi :
http://www.aktual.co/ekonomibisnis/094748dua-fakta-penting-ekonomi-indonesia-ambruk-di-2013-
Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma,
Kenari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar