Topik : 4. Struktur produksi distribusi pendapatan kemiskinan
Suatu
fenomena di kalangan masyarakat Indonesia yang menyangkut perekonomiannya sudah
menjadi suatu hal biasa dimana kenaikan harga terus terjadi belakangan ini,
mulai dari bahan makanan pokok hingga bahan bakar minyak (BBM) semuanya
mengalami kenaikan, dimana hal tersebut membuat warga Indonesia berusaha keras
untuk tetap bisa mempertahankan hidupnya dengan membeli barang – barang kebutuhan
pokok yang melambung tinggi tersebut, karena bagaimana pun juga life must go
on! Penyebabnya entah karena kisruh politik atau pun masalah lain yang
menyangkut pemerintahan dan perekonomian di negara ini. Kenaikan harga sendiri
tentunya memunculkan masalah baru karena tidak semua masyarakat Indonesia berkecukupan
dalam hal ekonominya, mereka yang menganggur tentu akan mengalami kesulitan dan
memandang kenaikan harga ini adalah sebuah kecerobohan pemerintah dalam
mengatur perkonomian negara.
Setiap
masyarakat tentunya memiliki pandangan yang berbeda–beda terkait masalah
kenaikan harga yang terjadi. Jika dilihat dari segi konsumen, dengan adanya
kenaikan harga maka daya beli konsumen akan menurun jika pendapatan yang
diterima tidak naik. Begitu juga dengan efek kenaikan harga ini akan
mempengaruhi deretan produk lainnya, sehingga jelas sekali kalau kenaikan harga
sangat merugikan konsumen. Jika dilihat dari segi produsen, kenaikan harga juga
akan dapat merugikan karena dapat mempengaruhi pendapatan produsen dan juga
kesejahteraan produsen itu sendiri. Faktanya banyak pebisnis yang mengalami
pailit atau bangkrut akibat kenaikan harga pada produk – produk yang mereka
jual. Jika pebisnis telah bangkrut dengan begitu mengakibatkan pengurangan
tenaga kerja sehingga terciptanya pengangguran setelah itu kemiskinan pun dapat
meningkat. Jelas sekali kalau kenaikan harga dapat memberikan efek yang sangat
merugikan negara.
Kenaikan Harga |
Pengangguran |
Dikutip
dari situs berita republika.co.id “Kemiskinan dan pengangguran diprediksi akan
meningkat akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan sebesar Rp 3.000 per liter yang
tidak jadi, mengakibatkan kurang dari 10 juta pertambahan penduduk miskin.
Harga barang yang menaik, sementara tuntutan upah juga meningkat, dan prospek
usaha secara umum kurang baik, maka jumlah pengangguran bisa jadi akan
bertambah. Ketimpangan distribusi pendapatan yang sementara ini mengalami
peningkatan (makin buruk), bisa jadi akan meningkat lagi.” Pernyataan tersebut
menjelaskan bahwa efek kenaikan harga berdampak pada segala aspek, dimulai dari
pengangguran sehingga menimbulkan kemiskinan serta terjadinya ketimpangan
distribusi pendapatan yang semakin buruk.
Oleh
karena itu diharapkan pemerintah dapat mengatur perekonomian di negara ini lebih
baik lagi, dan masyarakat diharapkan dapat mendukung kebijakan – kebijakan yang
telah ada agar semuanya dapat terlaksana secara baik. Menjadi pengusaha atau
wirausaha juga dapat memberikan solusi untuk mengurangi pengangguran dan
mengatasi kemiskinan karena dapat membuka lapangan pekerjaan.
Referensi:
http://www.republika.co.id/berita/koran/publik/14/11/20/nfbkgb5-dampak-kenaikan-harga-bbm
Pasaribu,
Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas
Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar