JellyPages.com

Kamis, 26 Maret 2015

Dampak Buruk Kenaikan Harga


Topik    : 4. Struktur produksi distribusi pendapatan kemiskinan

Suatu fenomena di kalangan masyarakat Indonesia yang menyangkut perekonomiannya sudah menjadi suatu hal biasa dimana kenaikan harga terus terjadi belakangan ini, mulai dari bahan makanan pokok hingga bahan bakar minyak (BBM) semuanya mengalami kenaikan, dimana hal tersebut membuat warga Indonesia berusaha keras untuk tetap bisa mempertahankan hidupnya dengan membeli barang – barang kebutuhan pokok yang melambung tinggi tersebut, karena bagaimana pun juga life must go on! Penyebabnya entah karena kisruh politik atau pun masalah lain yang menyangkut pemerintahan dan perekonomian di negara ini. Kenaikan harga sendiri tentunya memunculkan masalah baru karena tidak semua masyarakat Indonesia berkecukupan dalam hal ekonominya, mereka yang menganggur tentu akan mengalami kesulitan dan memandang kenaikan harga ini adalah sebuah kecerobohan pemerintah dalam mengatur perkonomian negara.
Setiap masyarakat tentunya memiliki pandangan yang berbeda–beda terkait masalah kenaikan harga yang terjadi. Jika dilihat dari segi konsumen, dengan adanya kenaikan harga maka daya beli konsumen akan menurun jika pendapatan yang diterima tidak naik. Begitu juga dengan efek kenaikan harga ini akan mempengaruhi deretan produk lainnya, sehingga jelas sekali kalau kenaikan harga sangat merugikan konsumen. Jika dilihat dari segi produsen, kenaikan harga juga akan dapat merugikan karena dapat mempengaruhi pendapatan produsen dan juga kesejahteraan produsen itu sendiri. Faktanya banyak pebisnis yang mengalami pailit atau bangkrut akibat kenaikan harga pada produk – produk yang mereka jual. Jika pebisnis telah bangkrut dengan begitu mengakibatkan pengurangan tenaga kerja sehingga terciptanya pengangguran setelah itu kemiskinan pun dapat meningkat. Jelas sekali kalau kenaikan harga dapat memberikan efek yang sangat merugikan negara.

Kenaikan Harga

Pengangguran

Dikutip dari situs berita republika.co.id “Kemiskinan dan pengangguran diprediksi akan meningkat akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan sebesar Rp 3.000 per liter yang tidak jadi, mengakibatkan kurang dari 10 juta pertambahan penduduk miskin. Harga barang yang menaik, sementara tuntutan upah juga meningkat, dan prospek usaha secara umum kurang baik, maka jumlah pengangguran bisa jadi akan bertambah. Ketimpangan distribusi pendapatan yang sementara ini mengalami peningkatan (makin buruk), bisa jadi akan meningkat lagi.” Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa efek kenaikan harga berdampak pada segala aspek, dimulai dari pengangguran sehingga menimbulkan kemiskinan serta terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan yang semakin buruk.
Oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat mengatur perekonomian di negara ini lebih baik lagi, dan masyarakat diharapkan dapat mendukung kebijakan – kebijakan yang telah ada agar semuanya dapat terlaksana secara baik. Menjadi pengusaha atau wirausaha juga dapat memberikan solusi untuk mengurangi pengangguran dan mengatasi kemiskinan karena dapat membuka lapangan pekerjaan.


Referensi:
http://www.republika.co.id/berita/koran/publik/14/11/20/nfbkgb5-dampak-kenaikan-harga-bbm

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar